KJJT (news) || Jatim - Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) membagikan 50 paket sembako kepada para jurnalis. Pembagian sembako dikhususkan bagi para jurnalis senior serta para jurnalis muda yang terdampak pandemi dan penerapan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 4.
"Pembagian kami lakukan sore ini kepada rekan-rekan jurnalis, khususnya dari wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Paket sembako ini adalah dukungan dari BG Junction dan Gusdurian Peduli yang sangat peduli kepada para jurnalis," kata Ketua Umum KJJT, Slamet Maulana, Kamis (12/8/2021).
Pembagian sembako itu juga menjadi penanda HUT pertama KJJT. Untuk perayaan di masa pandemi Covid-19 ini, pihaknya sengaja merayakan secara sederhana dengan mengangkat tema "KJJT Berbagi, Merdeka dari Pandemi".
Ia menjelaskan, masa pandemi dan PPKM cukup berdampak bagi para jurnalis. "Mulai dari sektor kesehatan. Jurnalis yang setiap hari bekerja di lapangan dan bertemu banyak orang masuk kelompok rentan. Sewaktu-waktu bisa terpapar Covid-19," ujarnya.
Tak sedikit pula jurnalis yang positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri hingga perawatan di RS. Bahkan, tak sedikit pula jurnalis yang meninggal dunia akibat Covid-19. "Kami mencatat, di Jawa Timur ini sudah ada sekitar 40 jurnalis yang meninggal karena Covid-19," ungkapnya.
Belum lagi dampak untuk sektor perekonomian. "Tak semua bisa mendapatkan gaji yang layak. Dengan banyaknya jurnalis yang terdampak pandemi ini, maka perayaan HUT satu tahun KJJT kami lakukan secara sederhana. Sebagai bentuk empati, kami bagikan paket sembako bagi para jurnalis," ungkapnya.
GM BG Junction, Heru Prasetya mengaku telah membagikan ratusan paket sembako. Sebanyak 50 di antaranya diberikan khusus untuk para jurnalis melalui KJJT. "Kami bagikan kepada warga dan jurnalis yang terdampak pemberlakuan PPKM level 4. Kami disini merasa peduli, sehingga kami adakan kegiatan bakti sosial dengan membagikan paket-paket sembako," kata Heru.
Heru mengaku, banyak pihak terdampak pandemi. "Memang kita semua terdampak. Tidak hanya pengusaha menengah ke atas, usaha-usaha kecil pun ikut terdampak. Oleh karena itu, semoga bantuan paket sembako ini bisa bermanfaat dan dapat meringankan beban warga dan para jurnalis. Semoga musim pandemi ini segera berakhir," harapnya.
Koordinator Peduli Gusdurian Surabaya, Yuska Harimurti menyampaikan jika kegiatan bakti sosial ini dilakukan sejak Covid-19 melanda Indonesia pada bukan Maret 2020. "Kami disini sebagai penyambung. Saat ini Gusdurian lebih pada pelayanan warga isolasi mandiri," kata Yuska.
"Yang pasti adalah bencana ini melanda siapa saja tanpa kecuali. Untuk ini dibutuhkan partisipasi semua pihak. Selain mengharapkan negara bisa lebih hadir mengatasi dampak segala kebijakan, yang lebih penting dari itu adalah jika kita bangga disebut sebagai sebuah bangsa yang suka bergotong royong. Maka saat ini adalah waktu yang tepat untuk membuktikannya," tandasnya. (afr/n)
COMMENTS